Serba-Serbi Sejarah Wali Songo dan Daerah Penyebarannya.

Tipsseo.net - Sejarah Para Walisongo dan Daerah Penyebaran Islam. Sejarah masuknya agama Islam di Indonesia memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan Walisongo. Sejarah mengatakan bahwa Walisongo pertama kali menyebarkan agama Islam di pulau Jawa sekitar abad ke-14. Hal itu juga yang menyebabkan banyak orang berbondong-bondong berziarah ke makam Walisongo di Jawa.

Daerah persebarannya juga sangat luas, hampir merata di seluruh pulau Jawa. Kita dapat menemukan kiprah para Walisongo baik di Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Biasanya setelah melakukan dakwah di tempat-tempat tersebut, mereka meninggalkan jejak dalam bentuk bukti jasa-jasanya di tanah Nusantara. simak juga tentang sejarah para wali

sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam
sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam

Serba-Serbi Sejarah Wali Songo dan Daerah Penyebarannya

Sejarah Nama Walisongo

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam, sebaiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa arti dari istilah “walisongo”. Wali sendiri memiliki arti sebagai wakil atau lebih tepatnya dalam agama Islam berarti waliyullah ialah sahabat Allah. Sedangkan arti dari kata songo adalah sembilan. Yang bila diartikan semua menjadi sembilan wali Allah.

Masing-masing Walisongo memiliki peranannya masing-masing di setiap daerah dan membawa dampak besar bagi penduduk tanah Jawa yang kala itu kebanyakan beragama Hindu dan Buddha. Untuk menjawab rasa penasaran Anda, berikut ini kami akan memberikan beberapa informasi terkait sejarah Walisongo dan daerah penyebarannya secara lebih mendalam. Yuk kita simak ulasannya!

Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati atau yang biasa kita kenal dengan nama asli Syarif Hidyatullah tentunya memiliki peranan yang penting bila kita membahas informasi mengenai sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam. Sunan Gunung Jati pertama kali melakukan penyebaran agama Islam di daerah Jawa Barat. Bahkan di daerah Cirebon sendiri, beliau sudah sangat akrab oleh masyarakat di sana.

Sunan Gunung Jati juga dikenal sebagai pendiri dinasti kesultanan Banten yang juga memberanikan diri untuk melakukan penyerangan terhadap Sunda Kelapa saat tahun 1527 pada masa kepemimpinan Fatalillah. Fatalillah merupakan salah satu panglima kesultanan Demak yang berperan penting untuk membantu Sunan Gunung Jati.

Sunan Ampel

Sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam di Jawa Timur berhubungan erat dengan jasa Sunan Ampel atau yang memiliki nama asli Raden Rahmat. Pada awalnya, Sunan Ampel memulai perjalanan dakwahnya di sebuah pesantren di kota Ampel. Waktu itu beliau bertugas sebagai guru sekaligus pembina pertama di Jawa Timur.

Selain dikenal sebagai bagian dari salah satu Walisongo, siapa yang menyangka bila Sunan Ampel adalah keponakan seorang Raja Brawijaya Majapahit. Bisa dibilang Sunan Ampel merupakan keturunan bangsawan. Tetapi fakta tersebut tidak membuat beliau menjadi sosok yang sombong dan suka berhura-hura. Beliau tetap menjadi sosok yang taat beragama dan berbudi luhur.

Sunan Gresik

Sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam di pulau Jawa pertama kali menghadirkan sosok guru para wali pertama yang berasal dari negara Afrika Utara, di daerah Magribi. Sosok tersebut adalah Sunan Gresik yang juga memiliki nama asli sebagai Maulana Malik Ibrahim yang lahir pada pertengahan abad ke 14. Ia berasal dari keluarga taat beragama, maka tidak heran beliau menjadi ulama besar.

Sejarah mengatakan bahwa daerah yang didatangi pertama kali oleh Sunan Gresik untuk memulai perjalanan dakwahnya adalah Semboro, yang mana sekarang berubah nama menjadi Leran di provinsi Jawa Timur. Sunan Gresik berhasil menarik perhatian penduduk di sana yang kala itu mayoritas beragama Hindu dan meluruskan pandangan yang salah mengenai kepercayaan musyrik kala itu.

Sunan Bonang

Berkenaan dengan sunan bonang sendiri dilihat dari sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam, fakta mengenai cara sunan bonang untuk menyebarkan agama Islam di kalangan penduduk Jawa. Cara unik yang digunakan adalah menggunakan wayang dan alat musik gamelan karena kecintaannya terhadap nilai budaya. Tentunya hal ini juga memiliki nilai-nilai islam.

Sunan Bonang atau yang biasa dikenal sebagai Raden Makhumd juga berhasil menciptakan gending-gending. Pada tiap-tiap bait selalu diselingi dengan ucapan syahadat yang syahdu dan indah. Pada zaman sekarang ini upacara musik gamelan tersebut popular dengan istilah sekaten. Sekaten masih dilakukan hingga sekarang ini guna untuk melestarikan tradisi turun temurun tersebut.

Sunan Giri

Sunan kelima yang juga memiliki kaitan erat dengan sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam di Pulau Jawa adalah Sunan Giri. Nama asli dari Sunan Giri sendiri ialah Raden Paku. Sunan Giri ditugaskan oleh Sunan Ampel yang merupakan panutan sekaligus guru baginya, untuk menyebarkan agama Islam di daerah Blambangan.

Beliau melakukan perjalanan haji ditemani dengan sahabatnya yakni Sunan Bonang. Sesudah melakukan perjalanan haji, Sunan Giri singgah di Pasai dengan tujuan untuk lebih memperdalam ilmu agama yang dimilikinya. Dari situ beliau mulai mendirikan pesantren, kemudian mengirim banyak juru dakwah ke berbagai daerah di seluruh nusantara.

Sunan Drajat

Sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam dalam penyebaran agama Islam di daerah Lamongan pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Drajat atau Raden Qasim. Beliau memiliki jiwa penolong terhadap para fakir miskin, orang sakit dan yatim piatu. Semua masalah sosial selalu tidak luput dari perhatiannya. Sehingga beliau dikenal dengan wali yang memiliki jiwa sosial tinggi.

Beliau hidup setelah kerajaan Majapahit runtuh pada tahun 1478. Saat itu keadaannya sangat kritis dan para rakyat hidup memprihatinkan. Hal ini juga yang menyebabkan beliau memiliki hati yang mulia dan bertekad untuk selalu memperhatikan orang-orang yang ada di sekitarnya. Sunan Drajat juga memiliki kiprah yang besar dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Sunan Muria

Sunan berikutnya yang juga berhubungan erat dengan sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam di nusantara adalah Sunan Muria. Wali yang memiliki nama asli sebagai Raden Umar Said ini menyebarkan agama Islam di daerah pedesaan. Beliau dikenal lebih suka menyendiri dan mau tinggal bersama rakyat biasa demi untuk menuntaskan misinya untuk menyebarkan agama Islam.

Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijaga yang sangat dihormati dan berperan penting dalam kiprahnya untuk menyebarkan agama Islam. Untuk mengenang jasa-jasanya, banyak orang yang melakukan wisata religi ke Masjid Sunan Muria yang berada di Kudus. Agar bisa sampai di sana, diperlukan perjuangan yang sangat panjang.

Sunan Kudus

Selanjutnya untuk lebih memperdalam sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam di Pulau Jawa, kita akan mengenal lebih dalam sosok Sunan Kudus atau yang bernama asli Ja’far Shadig atas jasa-jasa beliau. Metode yang digunakan Sunan Kudus untuk menyebarkan agama Islam adalah dengan melalui dakwah yang halus dan bertoleransi tinggi.

Cara yang dilakukan adalah dengan mau bergaul dengan masyarakat yang menganut agama Hindu dan Buddha. Membuat Masjid dengan ukiran yang hampir serupa dengan candi supaya menarik perhatian masyarakat dan membuat penasaran terhadap masjid serta mendengar dakwah dari Sunan Kudus di Masjid.

Sunan Kalijaga

Sunan terakhir yang juga memiliki pengaruh besar terhadap sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga atau Raden Sahid sangat dikenal sebagai budayawan yang akrab dengan seni suara, ukir dan busana. Beliau juga tertarik dengan semua cerita wayang yang kala itu memiliki corak islam yang sangat kental.

Beliau mengenalkan berbagai bentuk wayang yang berbahan dasar dari kulit kambint dan sapi. Kepopuleran wayang pada zaman itu dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan agama Islam kepada masyarakat. Beliau juga berperan penting dalam seni suara dan berhasil menciptakan lagu Dangdangula. simak juga tentang sejarah wali songo singkat

Itulah informasi penting terkait sejarah para Walisongo dan daerah penyebaran Islam di nusantara. Maka dari itu, kita harus senantiasa menghormati tokoh-tokoh Walisongo yang telah berjasa dalam menyebarkan agama Islam. Hal yang dapat kita lakukan adalah meniru segala sifat baik yang dimiliki para Wali dan menjaga bukti peninggalannya yang bersejarah.


Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form