Sejarah Sunan Gunung Jati Cirebon Penyebar Agama Islam di Jawa Barat

Tipsseo.net - Sejarah Sunan Gunung Jati Cirebon Penyebar Agama Islam Di Jawa Barat. Sunan Gunung Jati juga dipanggil dengan Syarif Hidayatullah uang beliau merupakan salah satu wali yang menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat.

Ayahnya yaitu Syarif Abdullah bin Nur alam bin Jamaluddin Akbar. Beliau merupakan seorangmubaligh dan juga musafir besar dari Gujarat. Beliau juga sangat dikenal sebagai Syekh Maulana Akbar bagi para kaum sufi yang berada di tanah air.

Sejarah Sunan Gunung Jati
Sejarah Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati Muda

Menurut sejarah Sunan Gunung Jati, Ibu beliau  ini sendiri merupakan Nyai Rara Santang atau Syarifah mudaim. Yang merupakan adik dari Kian Santang atau pangeran walangsungsang yang  memiliki gelar Cakrabuana, akrabumi atau Mbah Kuwu Cirebon girang yang berguru langsung kepada Syekh Datuk Kahfi.

Syekh Datuk Kahfi merupakan seorang mubaligh asal Baghdad yang bernama asli Idhafi  Mahdi bin Ahmad. Ketika masa remaja Sunan Gunung Jati berguru kepada Syeh Tajudin Al-kubri dan juga kepada  Syekh ataullahi sadzili di Mesir. Dan kemudian Sunan Gunung Jati pergi ke Baghdad untuk belajar tasawuf.

Ketika sejarah Sunan Gunung Jati saat usianya 20 tahun beliau pergi menuju ke Mekkah untuk menuntut ilmu kembali. Setelah selesai menuntut ilmu lalu dia berangkat menuju ke tanah Jawa. Untuk mengamalkan ilmunya dan juga menyebarkan ajaran Islam. Dan di sana, Syarif Hidayatullah yang masih muda bersama dengan ibunya. Disambut gembira oleh pangeran Cakrabuana dan juga para keluarga.

Ibunya meminta izin untuk diizinkan tinggal di Pasumbangan Gunung Jati dan di sana pula mereka membangun sebuah pesantren untuk meneruskan  usahanya Syekh Datuk Latif  yaitu gurunya Pangeran Cakrabuana. Maka dari itu, Syarif Hidayatullah dipanggil dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Lalu Beliau pun dinikahkan dengan Putri Cakrabuana yaitu pakungwati. Yang kemudian diangkat menjadi pangeran Cakrabuana yaitu pada tahun 1479  M.

Dengan diangkatnya Sunan Gunung Jati sebagai Pangeran dakwah Islam beliau melakukannya melalui diplomasi dengan kerajaan-kerajaan lain. Yang selanjutnya yaitu ketika pada tahun 1479. Menurut sejarah Sunan Gunung Jati karena usia dari pangeran Cakrabuana sudah lanjut dan menyerahkan kekuasaan Negeri Caruban kepada Sunan Gunung Jati. Dengan gelar yaitu susuhunan. susuhunan yang artinya orang yang amat dijunjung tinggi.

Telah disebutkan bahwa pada tahun pertama pemerintahan dari Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah beliau berkunjung ke Pajajaran. Untuk mengunjungi neneknya yaitu Prabu Siliwangi. Sang Prabu Siliwangi pun diajak masuk Islam kembali namun tidak mau. Meskipun Prabu Siliwangi tidak mau untuk masuk ke dalam agama Islam namun Prabu Siliwangi tidak menghalangi  cucunya untuk menyiarkan agama Islam di wilayah Pajajaran.

Dan menurut sejarah Sunan Gunung Jatilalu, melanjutkan perjalanannya ke Serang. Di penduduk Serang sudah ada yang telah masuk Islam karena banyaknya saudagar dari Arab dan juga Gujarat yang telah singgah dan juga sering ke tempat tersebut. Dengan kedatangannya Syarif Hidayatullah sangat disambut baik sekali Bagi adipati Banten. Dan bahkan Sunan Gunung Jati pun dijodohkan dengan Putri Adipati Banten.

Putri dari Adipati Banten sendiri bernama Nyi Kawungten. Dari Hasil perkawinan tersebut kemudian Sunan Gunung Jati dikaruniai seorang putra dari ratu winaondan Pangeran Sebakingking. Ketika usia Sunan Gunung Jati mencapai 89 tahun, Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah dan juga menyiarkan agama Islam.

Sejarah Sunan Gunung Jati Menyatakan bahwa kekuasaan itu diserahkan seluruhnya kepada Pangeran Pasarean. Ketika tahun 1568 M Sunan Gunung Jati wafat dalam usianya yang ke 120 tahun.

Cara Sunan Gunung Jati Menyebarkan Agama Islam

Ketika berada di tanah jawab Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam. namun Sunan Gunung Jati tidaklah bekerja sendirian. Sunan Gunung sering di masjid Demak. bahkan disebut-sebut juga beliau yang membentuk berdirinya Masjid Demak.

Akhirnya, menurut sejarah Sunan Gunung Jati dapat mendirikan Kesultanan pakungwati yang tepatnya di Cirebon dan beliau juga memproklamirkan diri sebagai raja yang pertama dengan mendapat gelar Sultan. Pada era Syarif Hidayatullah atau sering kita kenal dengan nama Sunan Gunung Jati. yang sebagai Era golden age. atau era emas, Perkembangan agama Islam di Cirebon.

Jadi, sebelum Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah. Cirebon dipimpin oleh pangeran Cakrabuana yang merupakan titisan dari pemerintahan. Setelah Syarif Hidayatullah pengaruh para penguasa tersebut masih berlindung dibalik besarnya nama dari Syarif Hidayatullah.

Menurut sejarah Sunan Gunung Jatidan dengan berdirinya Kesultanan tersebut, maka Cirebon sudah tidak lagi mengirimkan upeti kepada Pajajaran. Yang biasanya sering disetorkan melalui Kadipaten Galuh. Dengan melakukan tindakan seperti ini telah dianggap sebagai pembangkangan oleh Raja Pajajaran.

Raja Pajajaran pun tak peduli Siapa yang berdiri di balik Kesultanan tersebut. Maka dari itu, dikirimkannya pasukan atau prajurit pilihan yang di telah dipilih oleh Ki Jagabaya.

Dan juga, dalam sejarah Sunan Gunung Jatitugas dari prajurit tersebut yaitu menangkap Sunan Gunung Jati. Yang telah dianggap lancang yang telah mengangkat dirinya sebagai raja tandingan Pajajaran. Namun usaha ini tidaklah berhasil, Ki Jagabaya dan juga anak buahnya tidak dapat kembali kepada ajaran karena masuk Islam dan telah menjadi pengikut Sunan Gunung Jati.

Dengan bergabungnya prajurit dan juga perwira pilihan kan ini yakin dan juga bertambah besarlah pengaruh. Lebih lagi dengan diperluasnya Pelabuhan Muara Jati maka makin bertambah pula besar dari pengaruh kasultanan Cirebon.

Sebagai salah satu sejarah Sunan Gunung Jati yang merupakan salah satu anggota Wali Songo ketika berdakwah. Sunan Gunung Jati menerapkan berbagai macam metode dalam proses Islamisasi di Jawa. Ketika ragam metode dakwahnya yaitu menggunakan metode Izzatul Hasan Waujadalah Billati Hiya Ahsan. Bukan hanya metode itu saja masih ada banyak metode lainnya.

Yaitu salah satunya metode Al Hikmah sebagai sistem dan juga cara berdakwah para wali yang merupakan salah satu jalan kebijaksanaan yang telah diselenggarakan secara populer.

Dan menurut sejarah Sunan Gunung Jaticara-cara ini mereka gunakan ketika menghadapi masyarakat awam. Dengan menggunakan tata cara yang amat bijaksana, maka ada. Terkadang terlihat sensasional bahkan juga ganjil dan unik sehingga menarik perhatian.

Metode ketiga yakni disebut dengan nama Tarbiyatul Ummah atau Tadarruj. Metode ini dipergunakan sebagai proses pengklarifikasian yang disesuaikan dengan tahap pendidikan. Agar ajaran Islam dengan mudah dimengerti oleh umat dan pada akhirnya dilaksanakan oleh masyarakat secara merata dan keseluruhan. Metode seperti ini banyak diperhatikan setiap jenjang setiap tingkat sedang juga setiap bakat.

Untuk materi yang terdapat di di lingkungan pesantren masih tetap sama. Susunan guru untuk diri sendiri di lingkungan masyarakat juga telah berhasil sebagai pendakwah yang berperan sebagai politikus, Pemimpin, dan juga  berhasil berperan sebagai budayawan. Pemilihan Cirebon sendiri juga sebagai dakwah Sunan Gunung Jati. Yang menurut sejarah Sunan Gunung Jati tidak dapat dilepaskan dari hubungannya dengan jalur perdagangan.

Dan demikian juga telah dipertimbangkan dari berbagai aspek sosial, ekonomi, geostrategis, geoekonomi, dan juga geopolitik yang sangat menentukan dalam keberhasilan penyebaran agama Islam Selanjutnya.

Itulah sejarah Sunan Gunung Jati semoga bermanfaat ulasan di atas. Thankyou.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form