Tipsseo.net - Penyakit Gangguan Tidur bukanlah Hal Sepele - Tidur adalah kegiatan yang tentu saja dilakukan oleh setiap orang untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran setelah beraktivitas. Kualitas tidur sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Lalu apakah tidur seseorang selalu berkualitas? Tentu saja tidak. Ketika tidur, seseorang seringkali mengalami gangguan/masalah yang juga sering disebut dengan sleep disorder.
Penyakit gangguan tidur |
Faktor Penyebab
Beberapa hal yang menjadi faktor penyebab terjadinya gangguan tidur antara lain, sesak napas, kondisi lingkungan (pekerja shift malam), faktor usia, pengaruh alkohol, faktor genetik, gangguan kejiwaan (depresi), serta pengaruh obat-obatan terlarang.
Jenis Penyakit Gangguan Tidur
Penyakit gangguan tidurterdiri dari beberapa jenis, antara lain adalah insomnia. Insomnia adalah jenis gangguan tidur paling umum yang ditandai dengan sulit tidur pada malam hari. Hal ini dapat disebabkan karena kebiasaan tidur yang tidak baik maupun gangguan mental. Insomnia terdiri dari tiga jenis yaitu insomnia jangka pendek, insomnia kronis, dan insomnia transient. Jika terjadi secara terus- menerus, gangguan ini dapat menyebabkan kondisi fisik penderita menjadi tidak fit hingga mengalami depresi, stroke, obesitas, maupun penyakit jantung.
Selanjutnya adalah tidur berjalan (Sleepwalking) yang merupakan kondisi dimana seseorang bangun dan berjalan saat tidur. Umumnya 15 % orang dewasa mengalami gangguan ini. lalu ada juga sleep apnea yang merupakan kondisi dimana napas seseorang terhenti ketika tidur. Gangguan tidur ini terjadi ketika saluran pernapasan atas tersumbat dan menghalangi proses pernapasan. Umumnya terjadi selama 10 detik atau lebih dalam beberapa kali per jam. Ketika parah, gangguan ini dapat menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, stroke, hingga mati mendadak.
Ada juga parasomnia yang merupakan penyakit gangguan tidur berupa perilaku tidur abnormal pada penderita yang disebabkan oleh stres, trauma, narkoba, alkohol maupun obat-obatan terlarang. Parasomnia terdiri dari beberapa bentuk diantaranya, tidur berjalan, merintih, mengigau, mengompol, dan menggertakkan gigi. Saat parah, penderita gangguan ini bisa terjatuh atau mengambil benda tajam secara tidak sadar.
Gangguan lain yang sering terjadi adalah ketindihan atau sleep paralysis. Ketindihan adalah gangguan tidur dimana penderita merasa lumpuh atau tidak dapat bergerak selama masa transisi antara tidur dan bangun. Kondisi ini biasanya disertai dengan halusinasi yang berlebihan atau seseorang merasa didekati makhluk halus.
Penyakit gangguan tidur seanjutnya adalah rarkolepsi, yang merupakan rasa kantuk berlebihan yang dialami penderita pada siang hari yang menyebabkan seseorang dapat tertidur pada situasi yang tidak pantas, misalnya saat berkendara. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya zat kimia otak hipokretin yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan otot. Narkolepsi sangat berbahaya ketika terjadi saat berkendara karena meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan.
Cara Mengatasi
Penyakit tidurdapat diatasi tergantung jenis-jenis dan penyebabnya. Namun, secara umum terdapat 2 hal yang harus dilakukan penderita, antara lain:
a. Perubahan pola hidup
Penyakit gangguan tidur dapat diatasi dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dapat menyebabkan kualitas tidur seseorang menjadi lebih baik. Mengonsumsi buah dan sayuran, olahraga rutin, mengurangi asupan gula, jadwal tidur teratur, menghindari alkohol ataupun rokok, dan mengelola stress dengan baik adalah hal-hal yang sangat berpengaruh untuk mendapatkan kualitas tidur normal kembali.
b. Obat
Mengonsumsi obat hanya diperuntukkan bagi penderita yang sudah diagnosis oleh dokter maupun psikiater positif mengalami gangguan tidur. Umumnya obat yang diberikan berupa obat penenang dan obat antidepresan.
Penyakit gangguan tidurdapat dialami oleh siapa saja. Apabila tidak ditangani dengan cepat dapat memicu munculnya berbagai penyakit yaitu menurunnya daya ingat, gangguan mental, memicu terjadinya kecelakaan, menurunnya konsentrasi, sulit membuat keputusan, meningkatnya resiko terkena hipertensi, diabetes, stroke, hingga penyakit jantung.