Tipsseo.net - Menulis untuk Menjaga Kesehatan Mental - Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata ‘menulis’? Kumpulan huruf-huruf, angka-angka, rumit, membosankan? Hufttt. Mungkin yang kita pikirkan adalah tulisan yang berupa karya ilmiah yang membutuhkan riset berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan.
Apakah kita lupa, bahwa semua yang kita baca adalah hasil dari sebuah tulisan seseorang. CaptionInstagram, kiriman facebook, chat di whatsapp, isi blog, itu semua berupa tulisan yang tentu saja hasil dari kegiatan ‘menulis’ seseorang.
menjaga kesehatan mental |
Lalu bagaimana menulis dianggap mampu menjaga kesehatan mental ? Berikut beberapa manfaat dari kegiatann menulis antara lain :
Menuangkan perasaan
Tidak semua orang mampu mengungkapkan perasaan dengan kata-kata. Sebagian orang akan mengalami kesulitan untuk melakukan hal tersebut. Menulis bisa sebagai ajang untuk jujur terhadap diri sendiri tanpa perlu mengkhawatikan komentar negatif orang lain. Menulis adalah sarana yang baik untuk menuangkan emosi dan perasaan.
Meredakan stress
Meluapkan semua emosi yang sedang dirasa dan dipendam (kemarahan, kesedihan, atau kekecewaan). Dengan menulis, kita akan merasa lebih tenang sehingga yang secara perlahan akan menjaga kesehatan mental.
Memecahkan masalah dengan lebih baik.
Menulis dapat membantu membuka sisi kreatif dan intuisi seseorang, sehingga kita akan lebih mahir mendapatkan solusi-solusi inovatif untuk masalah yang sulit untuk diselesaikan.
Memiliki kepuasan batin.
Sebuah kepuasan yang yang tidak mampu ditukar dengan materi. Dengan mengungkapkan semua isi kepala melalui tulisan akan menghasilkan kepuasan batin tersendiri yang akan memberikan pengaruh positif untuk menjaga kesehatan mental si penulis.
Mengurangi ketergantungan pada pil
Orang yang mengalami ketergantungan obat secara berlebihan akan mengalami Gangguan Penderita Zat (SUD). Berdasarkan beberapa percobaan yang dilakukan, penderita yang mengungkapkan perasaan melalui tulisan terbukti mengalami penurunan gangguan penderita zat.
Membantu mengobati pasien PSTD
Salah satu metode pengobatan yang dilakukan pada penderita gangguan stress pasca trauma (PSTD) adalah menulis. Menulis juga membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi respon kostisol terkait ingatan yang menimbulkan trauma. Tentu saja hal ini otomatis menjaga kesehatan mental penderita.
Meningkatkan daya ingat
Stress yang tidak tersalurkan dengan baik akan menghabiskan energi yang diperlukan otak untuk membentuk daya ingat.
Menghargai usaha dan waktu.
Orang yang menghargai waktu adalah orang yang mampu dan mau memanfaatkan waktu sesempit apapun untuk kebermaknaan hidup, sehingga akan menjaga kesehatan mental dan membangun pola pikir seseorang.
Membantu mencapai tujuan hidup
Studi dari Dominican University of California menunjukkan bahwa orang-orang yang menuliskan tujuan hidup mereka dalam bentuk tulisan berpeluang lebih besar untuk mewujudkan dibandingkan dengan mereka yang tidak menuliskannya.
Membantu memperbaiki cara komunikasi
Menulis menyebabkan kita banyak berkenalan dengan bacaan/tulisan. Baik secara verbal dan juga tulisan, ada banyak kosakata baru yang bisa dijadikan komunikasi. Komunikasi yang baik menjaga kesehatan mental secara perlahan.
Meningkatkan imajinasi dan kreativitas
Menulis membuat kita berimajinasi untuk menemukan ide-ide gila dan mengembangkan menjadi sebuah cerita.
Menurunkan depresi
Berdasarkan penelitian, seseorang yang telah didiagnosis mengalami Gangguan Depresi Mayor terbukti mengalami penurunan nilai depresi setelah rutin menulis untuk mengungkapkan perasaan. Kegiatan menulis pun dijadikan terapi untuk menjaga kesehatan mental seseorang untuk tetap stabil.
James Pennebaker, Ph.D dan Janet Seager, Ph.D, dalam jurnal Clinical Psychology menjelaskan bahwa orang yang memiliki kebiasaan menulis umumnya memiliki kondisi mental yang lebih sehat dibandingkan dengan yang tidak menulis. Pikiran yang sehat akan memberikan kekuatan positif pada tubuh kita. Untuk itu, mari biasakan menulis untuk menjaga kesehatan mental kita.