Tipsseo.net - Apa yang Terjadi Pada Tubuh Anda Ketika Melakukan Diet Buah dan Sayur. Buah dan sayuran umumnya rendah kalori dan kaya nutrisi penting. Untuk itulah banyak orang menjadikannya pilihan diet yang disukai untuk menurunkan berat badan. Secara tradisional, sayuran selalu dikonsumsi sebagai pelengkap makanan yang sehat. Sementara buah-buahan dikonsumsi di antara waktu makan yang seimbang. Diet yang demikian sering kita dengar dari praktisi kesehatan.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang meninggalkan makanan lengkap mereka, dan hanya memilih untuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran? Bukankah nutrisi tubuh tidak bisa diperoleh dari sayuran dan buah-buahan saja? Untuk itu, mari kita cari tahu bersama, mengapa orang-orang melakukan diet ini dan apa dampaknya pada tubuh mereka jika meninggalkan makanan utuh lainnya.
diet buah dan sayur |
Apa Manfaat dan Dampak Diet Buah dan Sayur Pada Tubuh
1. Sebagai tolak ukur gaya hidup sehat
Kebanyakan orang melakukan diet buah dan sayur untuk menurunkan berat badan. Namun semakin ke sini, semakin banyak orang menjadikannya sebagai tolak ukur untuk gaya hidup sehat dan seimbang. Diet ini telah lama menjadi bagian gaya hidup para atlet dan binaragawan karena nilai gizinya. Sementara itu, diet makan buah dan sayuran adalah bagian dari proses veganisme, yang cenderung mengkonsumsi makanan dalam keadaan alami. Namun gaya hidup sehat ini juga termasuk memakan biji-bijian dan kacang-kacangan.
2. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Buah-buahan dan sayuran tampaknya menawarkan lebih dari sekedar penurunan berat badan yang efisien. Karena mereka juga telah terbukti dapat mengurangi kadar kolesterol dan tekanan darah, serta meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, buah-buahan dan sayuran juga teruji klinis mengandung antioksidan yang dapat mengurangi kerusakan DNA, yang artinya bisa mengurangi risiko kanker.
3. Menurunkan berat badan, namun tidak sehat
Walaupun diet buah dan sayur banyak diadopsi untuk menurunkan berat badan, namun itu cukup merugikan karena tubuh Anda tidak memiliki sumber nutrisi lain untuk bahan bakar. Untuk itu, diet yang demikian umumnya dapat menurunkan berat badan namun tidak sehat, karena Anda mungkin akan kehilangan massa dan kekuatan otot juga. Akan ada kekurangan makronutrien yang seimbang, karena buah dan sayuran tidak mengandung lemak dan protein yang penting bagi tubuh.
Sementara itu, asupan rendah kalori secara bertahap akan menghasilkan penurunan tingkat energi yang signifikan. Ini membuat Anda lebih sulit melakukan kegiatan sehari-hari karena lemah. Selain dari makronutrien esensial, buah-buahan dan sayuran juga kurang nutrisi penting lainnya seperti kalsium, seng, dan lemak omega-3 dan omega-6. Dampak lainnya jika Anda hanya fokus makan serat buah dan sayuran maka bisa menyebabkan overdosisserat, yang dapat menyebabkan gas atau kembung.
4. Rentan terkena amenore parsial
Sebuah studi di Universitas Giessen, Jerman menemukan bahwa diet buah dan sayurmentah dapat meningkatkan risiko amenore parsial (tidak terjadi menstruasi). Secara singkat, penelitian ini menemukan bahwa pada awal diet maka tubuh seseorang akan mengalami penurunan berat badan rata-rata 9.9kg untuk pria dan 12kg untuk wanita. Sementara itu, sebanyak 14.7 persen pria dan 25 persen wanita berhasil menurunkan berat di bawah BMI rata-rata.
Sisanya 30 persen wanita di bawah umur 45 tahun meninggal karena amenore parsial, dan mereka yang diet makanan mentah cenderung lebih tinggi terkena dampak tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa diet makanan mentah yang ketat tidak dianjurkan untuk jangka panjang karena dikaitkan dengan penurunan berat badan dan komplikasi yang ekstrem pada wanita.
Meskipun diet buah dan sayur itu sehat, namun kebanyakan ahli diet akan setuju bahwa makanan seimbang itu penting. Untuk itu jangan hanya mengandalkan diet sayuran dan buah mentah, karena bisa merusak tubuh Anda dalam jangka panjang. Namun jika Anda ingin membersihkan tubuh atau detoksifikasimaka lakukan ini setidaknya 3 hari saja.