5 Perbedaan Satelit di Low Earth Orbit dan Geostationary Orbit, Sudah Tahu?

Tipsseo.net - Anda tentu sudah mengetahui bahwa bumi memiliki satelit, tapi tahu tidak perbedaan satelit di low earth orbit dan geostationary orbit? Nah, ternyata bumi kita memang tidak hanya memiliki satelit alami saja, yaitu bulan. Namun, ada juga satelit buatan yang memang sengaja diciptakan manusia untuk fungsi tertentu, misalnya satelit komunikasi, pemetaan, cuaca, dan sebagainya. 

Satelit adalah sebuah benda yang berada di orbit dan bergerak mengelilingi sebuah planet. Berdasarkan posisi orbitnya, satelit terdiri dari beberapa di antaranya satelit low earth orbit dan geostationary orbit.  Jika Anda masih belum mengetahui perbedaan kedua satelit ini, maka Anda sudah membaca artikel yang tepat. Berikut kami sajikan langsung perbedaan satelit di low earth orbit dan geostationary orbit dalam berbagai segi.

perbedaan satelit di low earth orbit dan geostationary orbit
satelit

Inilah Perbedaan Satelit di Low Earth Orbit dan Geostationary Orbit

Adapun perbedaannya adalah :

Ketinggian

Untuk bisa mengorbit bumi, maka satelit diluncurkan dengan roket ke ketinggian yang dituju dan selanjutnya akan memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Setiap satelit yang diluncurkan masing-masing memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Satelit low earth orbit hanya memiliki ketinggian mulai dari 500-2000 km di atas permukaan bumi. Oleh karena itu, satelit tersebut dinilai sebagai satelit dengan orbit yang paling rendah dibanding satelit lainnya.

Adapun satelit geostationary orbit memiliki ketinggian yang jauh lebih tinggi di atas satelit low earth orbit, yaitu 35.786 dari permukaan bumi. Dari sini saja Anda tentu sudah bisa mengetahui perbedaan satelit di low earth orbit dan geostationary orbit.

Waktu mengelilingi orbit

Perbedaan satelit di low earth orbit dan geostationary orbit berikutnya adalah mengenai waktu yang dibutuhkan dalam mengelilingi orbit. Setiap satelit memiliki lama waktu yang berbeda dalam mengelilingi orbit.

Jika satelit low earth orbit hanya membutuhkan waktu 30 menit hingga 1,5 jam atau sekitar 16 kali sehari untuk mengelilingi bumi. Maka, hal itu sangat jauh berbeda dengan satelit geostationary orbit yang baru akan selesai mengelilingi bumi dalam waktu 23,9 atau 24 jam.

Kecepatan

Setiap satelit memiliki karakteristik yang berbeda, khusus untuk satelit low earth orbit, periode mengelilingi orbit lebih cepat daripada rotasi bumi. Satelit low earth orbit memiliki kecepatan 27.000 km/jam. Dengan  kecepatan tersebut, maka satelit ini akan nampak terlihat bergerak jika dilihat dari bumi.

Di sisi lain, satelit geostationary orbit bergerak dengan kecepatan sekitar 3 km/detik. Hal itu hampir sama dengan rotasi bumi. Maka, tidak mengherankan lagi jika dilihat dari bumi satelit tersebut seakan diam dan berada di posisi yang selalu sama.

Area cakupan

Jika dilihat dari segi area cakupannya, satelit low earth orbit memiliki area cakupan yang paling kecil. Hal itu menyebabkan jumlah satelit yang dibutuhkan jauh lebih banyak untuk area yang sama dengan satelit geostationary orbit. Sementara itu, untuk satelit geostationary orbit karena memiliki area cakupan yang terbilang luas, maka hanya perlu beberapa satelit saja untuk bisa mengcover seluruh bumi.

Posisi

Perbedaan satelit di low earth orbit dan geostationary orbit yang terakhir adalah mengenai posisinya. Satelit yang berada pada low earth orbit dapat memiliki lintasan yang berbeda. Jadi, tidak harus berada di atas ekuator, dapat menyilang, atau bahkan melewati kutub utara dan kutub selatan. Sedangkan satelit yang berada pada geostationary orbit berada dalam 1 ring tunggal di atas ekuator/khatulistiwa, sehingga slot untuk satelit tersebut sangat terbatas.

Itulah perbedaan satelit di low earth orbit dan geostationary orbit. Semoga bisa menambah pengetahuan dan memperluas wawasan Anda, ya.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form